Minggu, 29 Januari 2012

Multimedia : Picturization

Picturization adalah teknik menghubungkan gambar satu dengan lainnya, sehingga menjadi satu seri gambar yang menarik, karena hal tersebut merupakan suatu kunci keberhasilan dari rangkaian gambar di setiap acara televisi.
Untuk mendinamiskan gambar pada layar, maka perlu adanya gerakan. Pada dasarnya ada 3 (tiga) macam gerakan pada gambar di televisi :

1.       Kamera tidak bergerak tetapi artisnya yang bergerak.
-          Proses pergerakan Primary Movement adalah proses gerak long shot ke medium shot.
2.       Kamera dan artis kedua-duanya tidak bergerak.
-          Shot dimulai saat orang memasuki pintu dan kamera panning mengikuti orang yang berjalan menuju ke tilpun. Proses gerakan ini disebut Secondary Movement.
3.       Kamera yang bergerak dan artis di tempat.
-          Gerakan ini disebut Teritary Movement, disini menunjukkan yang aktif adalah kameranya sedangkan artisnya sendiri tetap di tempat, jadi harus memanfaatkan segala kemungkinan gerakan kamera.
»»  Baca Selengkapnya...

Sabtu, 02 April 2011

Multimedia : Visualization

Visualization adalah pengungkapan ide atau gagasan yang telah di tuangkan dalam rangkaian kata-kata menjadi bentuk gambar, atau dengan kata lain merubah bahan yang bersifat auditif menjadi bahan yang bersifat visual. Show adalah menunjukkan masala-masalah pribadi. Obyek, action serta reaction sejelas mungkin dan cara menunjukkan dengan memanfaatkan kamera yang kita pergunakan.
Catatan:
Setiap pengambilan gambar dengan ukuran gambarnya, harus dilandasi dengan adanya motivasi tertentu dan pengambilan gambarnya harus ditunjukkan sejelas mungkin dan adanya sinkronisasi antara gambar dengan kepentingan atau dengan narasinya. Jadi, jangan sampai kita menunjukkan benda A tetapi narasinya justru menjelaskan benda B dan atau sebaliknya.

Hal-hal yang perlu diketahui serta diperhatikan yang berkenaan dengan pengambilan gambar yang baik (gambar tadi memenuhi persasaran artistik serta memenuhi kaidah pertelevisian).
·         Komposisi Gambar
Shot-shot dasar yang sering dipergunakan dan erat dengan masalah komposisi ini dan yang masih mungkin dipedomani adalah :
1.       Layar televisi sangat terbatas, karena itu dapat memanfaatkan keterbatasan layar tadi dengan cara menunjukkan sesuatu yang jelas dan sering melakukan pergantian shot akan membantu.
2.       Layar televisi konvensional memiliki aspek rasio 3:4 (digunakan bila ingin menunjukkan obyek secara jelas)
3.       Gambar pada layar televisi hanya dua dimens, karena itu hanya dengan kreativitas gambar yang dihasilkan mempunyai kesan tiga dimensi, sehingga lebih hidup, misalnya saja dengan memanfaatkan efek lampu, penggunaan foreground, middle ground, background akan sangat membantu.
4.       Gambar yang dihasilkan kamera akan berkurang 10% setelah diterima pada pesawat penerima, karena itu harus hati-hati dalam penempatan gambar didalam bingkai, agar gambar yang baik tidak terpotong.

·         Teknik Pembingkaian
Beberapa teknik pembingkaian (penempatan dalam bingkai layar) perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.       Keseimbangan
2.       Simetri
3.       Equilibrium

·         Teknik Pembingkaian Pembicara Tunggal
1.       Untuk pembicara tunggal yang berbicara didepan kamera. Sebaiknya gambar diletakkan di tengah-tengah bingkainya.
2.       Head Room, yaitu jarak kepala/ obyek dengan bingkai atas.
3.       Ruangan bebas di depan hidung disebut Nose Room
4.       Untuk memperoleh efek dramatik pembingkaian artis yang mendekati bingkai di depannya, diisi dengan obyek lain atau ada gerakan artis lain yang mengisi kekosongan ruangan tadi.
5.       Apabila kamera panning untuk mengikuti obyek yang berjalan, di depan obyek harus ada ruang kosong, dan ruang kosong ini disebut Walking Room.
6.       Latar belakang yang ramai mengganggu obyek pokok, karena hal itu harus dipisahkan.
7.       Jangan menempatkan obyek penting di tepi bingkai, karena bahayanya dapat terpotong.
8.       Pengambilan gambar pada kepala dengan XCU (Extreme Close Up). Sangat baik kalau komposisinya dengan memotong sedikit bagian kepala, hindari pada bagian dagu yang terpotong agar tidak memberikan kesannya tenggelam.
9.       Hindari high angle atau low shot, kalau memang tidak dituntut adanya efek khusus, sebab hal ini bisa memberikan kesan kaki obyek pendek, sehingga tidak menguntungkan kalau ditinjau dari segi estetika gambar, sedangkan untuk pengambilan dengan low angle shot bisa memberikan kesan pada tubuh obyeknya menjadi besar, karena itu low angle shot dan high angle shot kalau untuk pagelaran tari, kita harus benar-benar berhati-hati.

·         Teknik Pembingkaian Dua Pembicara
Close Up untuk dua orang yang duduk didepan kamera memang merupakan pekerjaan yang sangat mudah, tetapi hasilnya terlihat kurang artistik, sehingga kurang menarik sebab kedua-duanya kelihatan profile, karena itu perlu diupayakan dengan berbagai cara, misalnya dengan memindahkan penempatan kameranya.
                Menempatkan kedua obyek menghadap dan menyampaikan kamera, umumnya komposisi gambarnya lebih baik daripada dalam posisi lateral. Dapat juga dengan pengambilan over shoulder shot bagi kedua-duanya, tetapi harus berhati-hati agar tidak terjadi jumping gambarnya. 
·         Teknik Pembingkaian Obyek Kelompok
                        Bila menghadapi obyek dalal kelompok, usahakan untuk diatur dalam susunan triangular, semicircular, atau circular, dan hindari shot langsung ke kelompok tersebut kecuali kalau  mempunyai tujuan yang dapat mencapai efek tertentu.
»»  Baca Selengkapnya...